Featured Post
Tanah adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Namun, tanah dapat mengalami degradasi, y...
Continue readingSabtu, 30 September 2023
Minggu, 09 Juli 2023
Mengungkap Sisi Lain peran Gulma bagi lahan Pertanian
Mengungkap Manfaat Gulma untuk Pertanian
A. Konservasi Tanah dan Air
B. Kontribusi pada Keanekaragaman Hayati
C. Sumber Nutrisi dan Bahan Organik
D. Potensi sebagai Sumber Pangan Alternatif
Pengelolaan Gulma yang Berkelanjutan
A. Pendekatan Terpadu dalam Pengendalian Gulma
B. Pengenalan Sistem Pengelolaan yang Efektif
Kamis, 22 Juni 2023
Membahas Penurunan Produktifitas pada metode pertanian konvensional
Rabu, 07 Juni 2023
Mengenal Lebih Dalam Gulma Kirinyuh
Gulma kirinyuh (Ageratum conyzoides) adalah salah satu gulma invasif yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki kemampuan menyebar dengan cepat dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya. Namun, bagaimana gulma ini berhasil menyebar ke wilayah tropis dan subtropis di berbagai benua? Apa saja cara-cara mereka berkembang biak dan adakah strategi efektif untuk mengendalikannya?
Sejarah Singkat dan penyebaran Kirinyuh
Gulma kirinyuh (Ageratum conyzoides) berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki penyebaran alami di wilayah tropis dan subtropis di benua Amerika, termasuk Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Kepulauan Karibia. Seiring berjalan nya waktu Tanaman ini menyebar ke wilayah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, dan Oseania.Lalu mungkin timbul pertanyaan dalam benak pembaca Gagasan Pedesaan, bagaiamana gulma ini menyebar ke tempat lain?. Apakah mungkin sengaja dibawa oleh pedagang rempah-rempah untuk di budidayakan ke tempat lain.
Memang kirinyuh sering digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Dalam sejarahnya Kirinyuh atau dengan nama latin Ageratum conyzoides tidak pernah di budidayakan, Lalu bagaimana bisa gulma ini menyebar?.
Gulma ini di perkirakan menyebar dengan beberapa cara, baik disengaja maupun tidak disengaja. Seperti yang kita tahu, Di abad pertengahan rempah-rempah menjadi komoditas penting. Diperkirakan pada periode inilah gulma ini menyebar bersama rempah-rempah yang tidak sengaja terbawa ke belahan dunia lain.
Bagaiamana cara Kirinyuh berkembang biak
- Biji: Gulma kirinyuh menghasilkan biji-bijian yang ringan dan mudah tertiup angin. Ketika tanaman matang dan biji-bijian sudah matang, angin dapat membawa biji-bijian tersebut jauh dari tanaman induk dan menyebar ke area yang lebih luas. Biji-biji tersebut dapat jatuh ke tanah di lokasi baru dan tumbuh menjadi tanaman baru.
- Stolon: Gulma kirinyuh juga dapat berkembang biak melalui stolon atau rizoma. Stolon adalah cabang horizontal yang tumbuh di permukaan tanah dan dapat mengakar untuk membentuk individu baru. Dengan demikian, gulma kirinyuh dapat secara efektif menyebar dan menutupi area luas dengan menyebar melalui stolon.
- Fragmentasi: Gulma kirinyuh dapat menghasilkan tumbuhan baru melalui fragmentasi, di mana bagian-bagian tanaman yang pecah atau terpotong dapat tumbuh menjadi individu baru. Jika bagian-bagian tanaman tersebut jatuh ke tanah yang sesuai, mereka dapat mengakar dan tumbuh menjadi tanaman baru.
- Reproduksi vegetatif: Selain stolon, gulma kirinyuh juga dapat berkembang biak melalui reproduksi vegetatif dengan pembentukan rimpang atau umbi. Rimpang atau umbi adalah struktur di bawah tanah yang mengandung cadangan makanan dan dapat menghasilkan tunas baru. Ketika rimpang atau umbi terpisah dari tanaman induk, mereka dapat tumbuh menjadi individu baru.
- Penyedia bahan organik: Gulma kirinyuh, seperti tanaman gulma pada umumnya, dapat memberikan sumber bahan organik saat mereka membusuk di tanah. Saat gulma kirinyuh mati dan terurai, mereka menghasilkan bahan organik yang kemudian dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
- Penyimpan nutrisi: Meskipun gulma kirinyuh dapat bersaing dengan tanaman budidaya untuk air, nutrisi, dan cahaya, dalam beberapa kasus mereka dapat bertindak sebagai penyerap atau penyimpan nutrisi dalam sistem akar mereka. Jika gulma kirinyuh kemudian dicabut atau dipangkas dan dibiarkan di tanah dapat melepaskan nutrisi yang disimpannya saat membusuk dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman budidaya.
- Pengendali erosi: Gulma kirinyuh dapat membantu dalam mencegah atau mengurangi erosi tanah dengan menutupi permukaan tanah. Tanaman ini dapat menahan dan mengikat tanah dengan akarnya, membantu mengurangi aliran permukaan air dan erosi tanah akibat hujan atau angin kencang.
Bagaimana membasmi Kirinyuh
- Penyiangan manual: dengan cara mencabut gulma ini secara manual dari tanah menggunakan tangan, cangkul, atau alat lainnya. Ini bertujuan untuk membasmi gulma ini sampai ke akar-akarnya.
- Pemotongan: Jika populasi gulma kirinyuh terlalu besar untuk dicabut secara manual, pemotongan dapat dilakukan menggunakan alat pemotong seperti cangkul atau alat pemotong lain nya. Ini akan memotong tanaman dari pangkalnya dan mencegah pertumbuhan lebih lanjut. Namun cara ini memungkinkan gulma ini dapat tumbuh lebih agresif dan memiliki daun yang rimbung. Sehingga penulis tidak menyarankan metode ini.
- Penggunaan mulsa: Menutupi tanah dengan lapisan mulsa organik atau bahan lain seperti jerami, serutan kayu, atau plastik dapat membantu mencegah cahaya matahari mencapai gulma kirinyuh dan menghambat pertumbuhannya. Mulsa juga membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi pertumbuhan gulma. Namun metode ini tidak mungkin dilakukan terutama jika lahan dan penyebaran yang sangat luas karena mungkin dapat menelan biaya yang tidak sedikit.
- Penggunaan herbisida: Jika memiliki lahan luas invasi gulma kirinyuh terlalu parah, penggunaan herbisida dapat dipertimbangkan. Penulis sendiri lebih memilih untuk menggunakan herbisida kontak untuk mengatasi gulma ini terutama ketika kirinyuh terlalu besar dan lahan yang luas. Hal ini dikarenakan herbisida kontak relatif lebih murah daripada herbisida sistemik, Tidak hanya itu herbisidida kontak jauh lebih efisien ketika menghadapi gulma dewasa. Namun jika gulma kirinyuh sedang aktif tumbuh penulis biasa menggunakan herbisida sistemik karena herbisida jenis ini berperan lebih baik dalam mengendalikan gulma kirinyuh sampai ke akar akarnya.
Senin, 05 Juni 2023
Pengenalan EM4: Masa Depan Pertanian Organik yang Menjanjikan
Apa itu EM4?
Komposisi EM4
Manfaat EM4
Aplikasi EM4
Potensi Penggunaan EM4 di Masa Depan
Kesimpulan
Sabtu, 03 Juni 2023
Perbandingan Pupuk Organik dan Pupuk Kimia
Komposisi
- Pupuk Organik: Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, dan limbah organik lainnya. Contoh bahan organik yang digunakan adalah sisa-sisa makanan, daun kering, rumput yang dicacah, atau jerami. Pupuk organik mengandung senyawa-senyawa organik seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan kalium.
- Pupuk Kimia: Pupuk kimia atau pupuk anorganik terbuat dari bahan-bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk kimia memiliki bentuk yang mudah larut dalam air dan memberikan nutrisi yang cepat kepada tanaman.
Cara Kerja
- Pupuk Organik: Pupuk organik membutuhkan waktu untuk diuraikan oleh mikroorganisme tanah sebelum nutrisinya dapat diserap oleh tanaman. Proses penguraian ini melibatkan dekomposisi bahan organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana yang dapat diambil oleh akar tanaman. Nutrisi dalam pupuk organik diserap secara bertahap, memberikan pasokan nutrisi yang konstan kepada tanaman sepanjang periode pertumbuhan.
- Pupuk Kimia: Pupuk kimia dapat diserap langsung oleh tanaman dan memberikan nutrisi yang cepat. Nutrisi yang terkandung dalam pupuk kimia dapat langsung digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Efektivitas:
- Pupuk Organik: Pupuk organik lebih efektif dalam jangka panjang karena nutrisinya diserap secara bertahap dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Selain memberikan nutrisi kepada tanaman, pupuk organik juga membantu meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan struktur dan ketersediaan air, serta meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
- Pupuk Kimia: Pupuk kimia lebih efektif dalam jangka pendek karena nutrisinya diserap secara cepat oleh tanaman. Pupuk kimia dapat memberikan hasil yang cepat dalam hal pertumbuhan dan hasil panen tanaman.
Dampak Lingkungan
- Pupuk Organik: Penggunaan pupuk organik cenderung lebih ramah lingkungan daripada pupuk kimia. Pupuk organik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan hasil yang signifikan, pupuk organik tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Pupuk organik juga membantu mengurangi erosi tanah dan mempertahankan keanekaragaman hayati dalam ekosistem pertanian.
- Pupuk Kimia: Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara. Zat-zat kimia dalam pupuk kimia dapat menumpuk dalam tanah dan mencemari sumber air tanah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak tepat juga dapat merusak keseimbangan ekosistem tanah dan mengurangi kesuburan.
Kesimpulan
Kamis, 01 Juni 2023
Penyakit Umum pada Ternak Ayam Kampung dan Langkah Pencegahannya
Gambar oleh hartono subagio dari Pixabay |